Khamis, 27 November 2008

aku disini mahu kesana ... maukah bersamaku?

Assalamualaikum

A`UZUBILLAHI-SAMI`IL `ALIMI MINA-SYAITONI-ROJIIM
BISMILLAHI-ROHMANI-ROHIIM

adik ...
kami sudah melihat wajah seanggun AINUL-MARDHIAH
kami sudah melihat kesucian sesuci MARYAN BINTI IMRAN
kami sudah melihat kemuliaan semulia FATIMAH BINTI MUHAMMAD
kami sudah melihat ketegaran setegar iman ASIAH isteri firaun
kami sudah melihat kebijaksanaan sebijak AISHAH BINTI ABU BAKAR
kami sudah melihat pengorbanan seperti pengorbanan KHADIJAH BINTI KHUWAILID
kami sudah melihat kelincahan selincah KHANSA` di medan UHUD

adik ...
bayangkan bara rasa cinta kasih yang mendesak hati-hati kami
bayangkan gelombang rindu yang menggoyahkan jiwa-jiwa kami
bayangkan bala cemburu yang menusuk dada-dada kami

adik ...
sebagaimana benci, irihati, kecewa ...
cinta kasih itu dari allah
rindu itu dari allah
cemburu itu dari allah

allah yang memberi
allah yang mengambil kembali
allah yang menyembuh
allah yang mengubat

adik ...
cintai, rindui, cemburui orang yang adik sayangi kerena allah ...
takutlah allah dalam menyintai, merindui dan mencemburui mereka
patuhilah batasan-batasan yang telah allah letakkan

adik ...
tatkala allah melarang saling pandangan antara lelaki perempuan ...
allah tahu kita tidak mampu menahan rasa cinta pandang pertama

adik ...
tatkala allah meletakkan hijab antara lelaki perempuan ...
allah tahu kita tak mampu menahan rindu pertemuan yang seterusnya

adik ...
tatkala mereka memimpikan rasulullah ...
kita masih memimpikan kasih kasih semu kita

adik ...
tatkala mereka menghidu wewangian darah-darah syuhada ...
kita masih menghidu wewangian kasih kasih semu kita

adik ...
tatkala mereka merindui taman-taman syurga allah ...
kita masih merindui taman-taman semu kita

adik ...
tatkala mereka mencemburui suara suara tangisan malam ...
kita masih mencemburui suara suara kasih semu kita

adik ...
tatkala mereka benar-benar telah menghampiri allah ...
kita masih disini

ALLAHUMMA INNAKA TA`LAM
TSUMMALLAHUMMA-GHFIRR

wassalamualaikum

akumahukesana,
abang

Sabtu, 8 November 2008

Ramaikah yang menunggu?

Ramaikah yang menunggu?

Saya hanya mampu meminta maaf untuk tidak melakukannya.

Keadaan di sekeliling saya tidak mengizinkan saya berbuat demikian.
Antaran penyebabnya ...
ia akan sangat-sangat menyakiti hati orang yang saya sangat sayang.
Orang yang menyayangi saya lebih dari saya menyayanginya.

Ketika ini ...
tiada apa-apa amalan yang saya boleh andalkan andai berada di hadapan Allah.
Harapan saya ...
tinggallah untuk "tidak beramal".
Semoga dengan "tidak beramal" tersebut menjadi syafaat untuk saya ketika bertemu dengan Allah.

Syafaat dari Sabda Nabi saw :
"Barangsiapa yang beriman dengan Allah dan Hari Akhirat, hendaklah dia bercakap yang baik atau hendaklah dia diam."

Pesimis ... mungkin benar.
Tapi ... mudah-mudahan tidak untuk dalam waktu yang lama.
Doanya ... saya mohon.
Jazakumullahu khairan katsira.