Jumaat, 4 Disember 2009

kerenah saya

satu ketika dulu
saya rasa
saya telah mengorbankan segalanya untuk dakwah
dan saya rasa itu telah mencukupi

sehinggalah ketika ini
saya merasakan dakwah meminta saya
untuk mengorbankan dakwah
untuk segalanya
bukan untuk segalanya
tapi untuk dakwah

saya sungguh merasa tidak selesa
dan saya tidak sangat tidak suka
tetapi saya harus melaluinya
walau apa pun risikonya
supaya satu hari nanti
kalau diizinkan allah
saya boleh kongsikannya
dengan adik adik saya
yang sekarang ini sedang terkorbankan hak mereka
kerana kerenah saya ini

sudikah sabar menunggu?
sudikah tumpangkan saya dalam doa anda?

terima kasih
jazakumullahu khairan katsira
saya telah banyak belajar dari anda
allahlah yang akan membalas segalanya kepada anda
moga ada tempiasnya untuk saya

Isnin, 5 Oktober 2009

Wasiat Oktober 2009

Sebagian orang mau beriman kepada Allah dan Hari Kiamat, sedang yang lain tidak mau percaya kecuali kepada hal-hal yang nampak di atas dunia. Kita tidak yakin kedua kelompok ini tidak memiliki rasa kemanusiaan dan sentuhan rasa terhadap penderitaan manusia. Tapi kepentingan peribadinya mengalahkan hal-hal yang lain. Sebagian menghendaki populariti atas jasa-jasanya menumpas kezaliman, dan sebagian lain selalu mendengki perbuatan zalim yang menyinggung kepentingan dirinya. Dua perasaan ini masih memungkinkan melahirkan perbaikan, tapi hal itu tidak lepas dari sebuah kepura-puraan.

Orang yang mengadakan perbaikan dengan maksud untuk mendapatkan populariti merasa bahawa tugasnya sudah selesai selagi nama sudah tidak disebut-sebut oleh orang banyak. Orang semacam ini menjadi hamba nafsu populariti, yang terkadang ia merasa tidak selesa untuk meminta pendapat orang banyak. Sementara mereka sendiri juga mengambil keuntungan tersendiri. Tapi keuntungan ini hanya bersifat sementara yang sebenarnya tidak layak dilakukan oleh orang-orang terhormat. Orang-orang yang berbuat seperti itu dalam lapangan politik juga banyak. Seperti itulah gambarannya.

Sedang orang yang mendengki terhadap tindakan kezaliman, berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menyingkirkan kezaliman ini. Ia dapat merasakan suatu kenikmatan yang hakiki apabila dapat menyingkirkan kezaliman dan akan tersiksa jika harus bekerjasama dengan kezaliman.

Tapi perlu dicatat bahawa kedengkian adalah bisikan perasaan yang menyimpang. Kedengkian tidak bisa dikategorikan sebagai filsafat yang benar dan dimasukkan dalam aturan yang baik.

Sebagai contohnya adalah komunisme. Ia menginginkan adanya reformasi, tapi sekaligus ia menghimpun segala kedengkian manusia, lalu dijadikanlah kayu bakar sebagai landasan suatu aturan.

Kedengkian rasial dapat diredam dengan menghilangkan kelas-kelas masyarakat, sebagai gantinya hanya ada satu kelas yang harus bekerja membanting tulang dan memerintah secara diktator, atau menurut istilah mereka disebut Proletar Diktatorisme.

Kedengkian terhadap hak milik harus diatasi dengan pencabutan hak milik peribadi secara keseluruhan.

Kedengkian terhadap orang- orang yang elit harus diatasi dengan menyamaratakan semua manusia, baik yang bekerja maupun kepada orang yang menganggur, yang menurut prinsip filsafat, hal ini dilakukan bila sudah terdesak kerana munculnya berbagai desakan.

Pesona ideologi komunisme bagi penganutnya di manapun berada bukan kerana didorong oleh kesenangan berbuat baik kepada manusia, dengan diredamnya segala bentuk kedengkian. Pengaruhnya dapat dilihat secara jelas di kalangan orang-orang yang berpijak kepada landasan komunisme.

Diktatorisme yang menguasai segala aspek kehidupan individu, dengan dalih kerana demi mengikut aturan dan dengan dalih bahawa negara lebih mengetahui kepentingan serta kebutuhan rakyat, maka sekaligus hal itu menentukan jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh seseorang, membatasi lingkup kerjanya dan membentuk pola fikirnya.

Diktatorisme yang ternyata tidak mampu mengatasi penyelewengan manusia, yang kemudian dinamakan diktatorisme kaum buruh, bukanlah termasuk suatu tatanan normal, yang memungkinkan memberikan jalan keluar bagi manusia yang terus berkembang secara dinamis, baik untuk zaman sekarang atau untuk selamanya nanti sepanjang perjalanan kehidupan manusia.

Belum lagi kalau dihubungkan dengan penyerapan ruh dan keterbatasannya untuk dipraktiskan dalam kehidupan manusia tentang realiti yang hanya boleh dirasakan dengan perasaan semata.

Dan ternyata sistem komunisme hanya bisa memberi kebutuhan dalam masalah makan, tempat tinggal dan kebutuhan seks atau lebih tepatnya kebutuhan-kebutuhan hewani.

Itulah di antara pengakuan orang-orang yang mengadakan perombakan kehidupan tanpa disertai keimanan yang hakiki kepada Allah dan Hari Akhirat. Hanya sebatas itulah kebaikan yang bisa diungkapkan.

Perombakan dan perbaikan yang sebenarnya memerlukan rasa kasih sayang yang tulus dan dalam.

Kasih sayang ini harus tetap terulur kepada orang-orang yang hendak diperbaiki, meskipun mereka tidak mengikutimu secara langsung dan tidak menanggapi seruanmu.

Kasih sayang harus tetap diberikan kepada seorang tiran agar ia mau menerima petunjuk. Kasih sayang harus diberikankepada orang-orang yang teraniaya agar mereka dapat terlepas dari penderitaannya.

Kasih sayang harus diberikan kepda semua orang agar keadilan milik mereka, seakan-akan keadilan itu milik masing-masing dan kebaikan juga harus menjadi milik mereka.

Kasih sayang sesama manusia ini harus didasarkan pada hubungan kecintaan dan saling tolong menolong, bukan pada pertentangan dan saling membenci.

Kejayaan suatu dakwah dan efisiensinya bagi kehidupan manusia tergantung pada keikhlasan kasih sayang ini, sejauh mana keikhlasannya mengemban penderitaan untuk mewujudkan kasih sayang itu, bukan kedengkian terhadap tindakan kejelekan.

Maka dari itu para nabi adalah pemimpin-pemimpin besar dan risalah mereka tertanam didalam jiwa setiap orang. Mereka membacakan risalah itu kepada setiap orang yang dijumpainya, dengan menunjukkan keimanan yang murni. Tak seorang pun yang tidak beriman dengan Allah dan Hari Kiamat mampu berbuat seperti itu.

Seandainya kita membuang sikap kepura-puraan mencari populariti dan kedengkian individual, maka apakah yang mendorong manusia untuk mengadakan perbaikan?

Buat apa seseorang berpayah-payah padahal ia tidak memperoleh manfaat dan hasil?

Lalu apakah yang membujuk mereka mau mengemban penderitaan dan siksa?

Atau siapakah yang telah membujuk mereka untuk mengikuti suatu seruan, padahal mereka mengetahui secara pasti bahwa seruan itu sama sekali tidak memberi hasil kepada generasi manusia yang hidup pada waktu itu?

Adakah yang mendorong mereka berbuat seperti itu selain dari kecintaan tulus kepada Allah, mengharapkan keridhaanNya dan percaya pada pahala yang bekal diberikan kepada orang-orang yang berbuat baik?

Hanya seruan seperti inilah yang dapat menghasilkan kebaikan, hingga dapat mengalahkan keburukan serta melempangkan penyimpangan di kalangan manusia.

Ada pula di antara manusia yang menghendaki akidah saja tanpa beban tugas. Itulah akidah negatif yang hanya tersembunyi di dalam hati, tidak mempunyai pengaruh yang jelas dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu apakah nilai akidah seperti ini? Apa yang dapat dipetik manusia bila ia memeluknya?

...

Misi kemanusiaan tidak akan gentar meskipun berjuta-juta manusia berbuat menyeleweng, sementara orang yang benar hanya berjumlah ratusan atau ribuan. Kelompok kedua ini harus tetap berjuang dengan bersungguh-sungguh dan tetap harus mempunyai kendali.

Integriti Individu dan Sosial (Mei 1991),

ms 41-44,

Muhammad Qutb,

Pustaka Mantiq.

Khamis, 3 September 2009

rasa hati

saya membaca entry entry di blog adik adik saya
saya membaca dan mereka memulakannya dengan bismillah
hati saya terasa sangat dekat dengan mereka
kami baru berjumpa dan baru berpisah
masih di dalam bulan ramadhan
entah akan bertemu kembali di ramadhan akan datang
entah akan bertemu kembali di syurga
entah di mana mana

Isnin, 8 Jun 2009

SAYA

Assalamualaikum

Saya selalu ingin membalas setiap ulasan semua.
Tetapi saya tidak yakin saya dapat membalas semuanya.
Lalu akan ada yang terasa.
Jadi saya harap cara ini dalam menampung kekurang diri saya.

Saya sangat sangat sangat hargai ulasan semua.
Dan memang saya menulis untuk semua.
Seadil mungkin.
Sedekat mungkin.
Saya akan mencuba menyusun rasa hati saya untuk semua.
Dan doakan saya untuk terus mencuba.
Dan silakan dikongsi segalanya untuk semua.

Andai semua tahu maksud disebalik nama saya.
Semua tentu dapat menilai siapa saya.
Saya seorang yang tidak lebih dari maksud nama saya.

MAAF KALAU TULISAN SAYA BERCELARU.
IANYA HASIL DARI RASA HATI SAYA KETIKA INI.
SAYA CUMA INGIN MENGUCAPKAN,
TERIMA KASIH KEPADA YANG MEMBERIKAN ULASAN,
DAN MEMINTA IZIN MENCOPY DAN SEBAGAINYA.
DAN SAYA INGIN MEMINTA MAAF
KERANA TIDAK MEMBALAS SETIAP ULASAN TERSEBUT.

SAYA TIDAK BERJANJI.
TAPI JAUH DISUDUT HATI ...
SAYA MENYIMPAN AZAM
UNTUK AKAN MEMBALAS SETIAP ULASAN SEMUA.
CUMA SAYA TIDAK PASTI UNTUK APA?
BUKAN KERANA TIADA CINTA.
TAPI KERANA SAYA TERLALU CINTA.
ENTAH.

Saya,
Aatdiff

Rabu, 3 Jun 2009

Doa untuk Adik

Mau apa KAU?
KAU cipta segalanya untuk mereka.
KAU ciptakan mereka.
Dan ...
KAU cipta cinta.
KAU berikan pada mereka.
Lalu ...
KAU jadikan ianya apa?

Andai benar ...
Akan KAU paksakan segalanya untuk kehendak KAU.
Aku mohon ...
Paksakan juga ...
Untuk mereka ...
Walau sekadar ...
Boleh berkata ...
"Aku redha ...
... KAU Tuhanku.
... Islam cara hidupku.
... Muhammad Rasul dan Nabiku."


Apa lagi yang KAU mau?

Selasa, 2 Jun 2009

Jeritan

Malaysia Tanah Airku
Alam Raya Muslim Jepun
Adik adik Korea
Sesalju putih Rusia
Penyabar penyabar Mesir
Para Tetangga Indonesia
Masjid masjid Berlin
Pepasir tabah Jordan
Tuan rumah UK
Pantai pantai Nice
Taman taman Besancon
Warsaw yang pemaaf
Peparit Toulouse
Hotel hotel Paris
Lorong lorong Tours
Hutan hutan peramah Czech

Adik,
Aku tidak lupa,
Aku berdoa supaya takkan lupa.

Adik,
Masihkah terasa?
Masihkah dirasa?
Apakah yang dirasa?

Adik,
Aku masih disini.

Hampir sama - JZKK

dari mutarabbi..kepada mutarabbi..

a’uzubillahiminassyaitonirrajim..
bismillahirrahmanirrahim..

dengan namaNya,
ar-Rahman..ar-Rahim..
ar-Rahman atas segalanya
ar-Rahim atas segalanya..

adunan rasa yang disimpan,
jauh di sudut yang paling dalam
buat jiwa-jiwa..yang berjiwa mutarabbi..
meski sudah jauh berjalan
jiwanya masih jiwa mutarabbi
mengharap sayang sang murabbi
mengharap kasih sang murabbi

wahai ‘abidurrahman..
dalam hatimu itu ada rasa sayang
dalam hatimu itu ada rasa kasih
sayang bukan sebarang sayang
kasih bukan sebarang kasih

cuma..cuma..
ingin kuingatkan..
diriku dan kalian
murabbi itu bukan malaikat
murabbi itu bukan nabi yang maksum,

cuma..cuma..
murabbi itu cuma seorang manusia,
yang dengan sedayanya mencuba
menjadikan nabi itu qudwah terbaik dalam hidupnya

dan kenapa, duhai pemilik hati ‘abidurrahman
perlu kalian mengeluh, berkeluh kesah
resah menanti murabbi sepertinya malaikat
menunggu murabbi sepertinya nabi
tanpa ada cacat walau sedikit

benar..benar..
benar murabbi itu seorang pemimpin
benar murabbi itu seorang guru
benar murabbi itu seorang teman
benar, seharusnya begitu

tapi..
ingin diingatkan,
diriku dan kalian..
kita merancang,
Allah jua merancang,
dan Dia adalah sebaik-baik perancang..

sabar..sabar..sabar duhai pemilik hati ‘abidurrahman..
tarbiyah itu dari Allah..

ada harinya tarbiyah itu lewat sang murabbi..
ada harinya tarbiyah itu lewat sang mutarabbi..
ada harinya tarbiyah itu, lewat diri kita sendiri…
tapi datangnya sama, dari Allah..

kenapa harus ada masa berhenti?
kenapa harus ada masa berhenti dari tarbiyah ini?
kenapa..?

yang miliki hatimu itu dirimu sendiri
yang miliki jiwamu itu jiwamu sendiri
yang miliki imanmu itu imanmu sendiri

Allah kan ada..
Allah ada..
Allah..

duhai pemilik hati ‘abidurrahman..
ku katakan begini,
untuk kalian yang memiliki jiwa mutarabbi
untuk diriku yang jua seorang mutarabbi
dan murabbi kita..jua seorang mutarabbi..
sampai..
murabbi teragung..

tidak rindukah kita pada baginda?

murabbi kepada murabbi teragung..?
DIA pemilik nyawa kita..
DIA pemilik hati kita..
DIA pemilik iman kita..
kembali pada asalnya diri.

jadi kenapa harus lari?

[http://wannazihah.wanmohamed.net/2009/05/30/dari-mutarabbikepada-mutarabbi/]

Isnin, 27 April 2009

matahari

matahari muslim
setiap hari terbit
ceria menyegarkan
harapan melihat alam
muslim dan muslim

matahari muslim
setiap hari terbenam
suram dan muram
bukan pada tuhan

matahari muslim
keluh dan kesah
bersama teman teman
didengar dan dilihat

matahari muslim
dan teman teman
sang awan tabah
sang angin lelah
sang bumi indah

sang dan sang
sangat sangat indah

matahari muslim
maaf yang kurang
amal akal tawakkal

matahari muslim
esok hari terbitkah
untuk diberi peluang

sudikah

paris-tours,
26/04/09, 2104,
voiture 16, place assise 22,
TGV 8383, SNCF

Khamis, 23 April 2009

HUH

Adik,
Abang dan Kakak mu kesibukan.
Seperti kau juga kesibukan.
Seperti juga kita kesibukan.

Adik,
Kau takut?
Abang dan Kakak mu takut?
Seperti juga kita ketakutan.

Adik,
Kesibukan mereka.
Jangan biarkan mereka kesibukan.
Jadikan mereka sibuk.

Adik,
Tarbiah zatiah mu.
Hak untuk dirimu.
Hak untuk Abang dan Kakak mu.

Adik,
Doakah yang kau jadikan alasan?
Ingatankah yang kau letakkan harapan?
Tindakankah yang kau alpakan?

Ini masa bukti cinta, rindu dan cemburu.
Untuk hati hati KITA yang mengaku saling bersatu.

aku masih disini,
abang

Selasa, 14 April 2009

Penyerahan

...

Ketika dalam perjalanan pulang dari peperangan dengan Iran, Sultan Salim membuat keputusan untuk memerangi kerajaan al-Mamalik di Mesir dan Syam pula, kerana pihak perisikan kerajaan Utsmaniyyah menemui dokumen pakatan sulit yang dimeterai di antara kerajaan al-Mamalik dengan al-Safawiyah bagi menentang kerajaan Utsmaniyyah.

Bersama dengan angkatan tenteranya, Sultan Salim menuju ke Syam dan berjaya menewaskan tentera kerajaan al-Mamalik di bandar Aleppo, Syam pada tahun 1517M (923H).

Dari sana, baginda mengutuskan beberapa pucuk surat kepada kerajaan al-Mamalik, menyeru mereka agar memelihara darah umat Islam dan menjadikan Mesir dan Syam tunduk kepada kerajaan Utsmaniyyah, demi menyekat keinginan dan ketamakan pihak Salibiyyah terhadap kawasan tersebut. Tetapi pihak kerajaan al-Mamalik telah membunuh orang-orang utusan yang dihantar selepas mereka dihina dan dipermain-mainkan. Oleh itu, peperangan mesti berlaku.

Walaupun menghadapi kesukaran menyeberangi padang pasir, di samping keadaan cuaca yang sejuk pada waktu malam dan cuaca panas pada waktu siang, namun dengan sebab ketinggian semangat angkatan tentara kerajaan Utsmaniyyah, Sultan Salim berjaya menyeberangi padang pasir tersebut dan berjaya mengalahkan angkatan tentera kerajaan al-Mamalik.

Kemenangan tersebut adalah disebabkan semangat angkatana tentera kerajaan Utsmaniyyah yang berkobar-kobar di samping kehadiran sultan sendiri di dalam peperangan tersebut serta kecanggihan teknologi dan keberkesanan perancangan strategi peperangan yang dilakukan oleh angkatan tentera kerajaan Utsmaniyyah.

Sultan Salim (918-926H/1512-1520M) kemudian memasuki bandar Kaherah dan baginda dipanggil dengan gelaran sultan dan khadam kepada dua tanah suci.

Khalifah kerajaan Abbasiyyah iaitu al-Mutawakkil ala-Allah yang sebelum ini kerajaan al-Mamalik memerintah dengan namanya sejak dua kurun yang lalu, telah menyerahkan kekuasaan khalifah kepada baginda, lalu baginda menjadi khalifah kepada umat Islam. Selepas itu, sultan-sultan dari kerajaan Utsmaniyyah terus mewarisi khilafah hinggalah ia dimansuhkan pada tahun 1924M (1353H).

Baginda juga menerima anak kunci Makkah dan Madinah.

...

Sultan Abdul Hamid II
dan Kejatuhan Khilafah Islamiah.
(Peranan Gerakan Nasionalis dan Golongan Minoriti)
(Kajian Sejarah dan Pemikiran dari tahun 1876-1909M/1293-1327H)
Dr. Eeman Mohamed Abbas
Pustaka Salam
ms 22-23

Selasa, 7 April 2009

Sementara

beban dakwah berat sekali ya adik
sementara sepertinya bekal kita belum apa-apa
tiba-tiba
banyak sekali yang menuntut perhatian kita

itulah pelajaran dari kehidupan
bagaimana kita mengambil hikmah dari berbagai kejadian
akan menentukan kedalaman fikiran kita

dakwah itu sendiri proses pendewasaan
kerana tidak ada satu pun di antara kita
yang siap sedia dengan sekalung kearifan
saat pertama menapaki belantara dakwah
dakwah mengajarinya arif

bahkan juga para murabbi kita
mmm

Khamis, 2 April 2009

Sama Beza

Masjid Jamek
Tempat yang sama
Wajah yang sama
Suasana yang sama
Deru yang sama
Hanya
manusia-manusia yang berbeza
sangat berbeza

Terima kasih dan semoga ada pahala
untuk semua
mengenalkan satu sisi dari kehidupan

Tapi
kau juga
Sial dan Setan
Masih sama
Dan telah melupakan
Takdirkah dan selalu menjadi alasan
Dan alam yang selalu memerhati dan mentertawa
Berdiri dan tanpa berbuat apa-apa
Bangsa yang telah dijadikan alasan

Harap
Semoga dari yang haram dari yang halal
Menjadi suatu yang menjadi penawar
Doa untuk sebuah kehidupan

Dan lakuku
Agar suatu hari menjadi harap
Agar ada syafaat buat anak dan cucu

Jangan lupa baca Bismillah,
atepxo

Isnin, 30 Mac 2009

Dengar dan Fikir (67:10)

Adik,

baguslah kalau adik tahu situasi situasi tersebut ...
jadi kena ambil pengajaran supaya tak mengulangi perkara yang sama
itu semua pengalaman dakwah yg kita semua kena ambil

dan itulah risiko bila beramal
akan semakin banyak kesalahan dan kesilapan yang kita akan lakukan
baik secara terancang atau pun tidak dirancang

ditarbiah
tidak automatik menjadikan kita malaikat malaikat
yang menyampaikan wahyu tanpa salah silap
tapi tetap
selamanya kita akan menjadi manusia
yang terus terusan akan melakukan kesalahan

dan tidak salah
melakukan kesalahan

yang salah
adalah tidak mengakui kesalahan
dan berterusan dalam keadaan salah

semoga allah menunjukkan kita semua kebenaran
dan mengikutinya
dan menunjukkan kita kesalahan dan menjauhinya

adik,

saat dakwah dan tarbiah telah menjadi darah nadi dan udara nafas kita
bila kita akan berpisah dengannya?

semoga allah menguatkan hatimu
dan hati kita semua
dan hati para murabbi kita

aku masih di sini,
abang

Khamis, 19 Mac 2009

Telah terlalu lama.

Ping,
Aku sudah mengalaminya.
Aku sudah merasakannya.
(Tapi ianya sudah terlalu lama.)
(Dan aku telah kembali rindu.)


Ping,
Kamu benar.
Perasaan itu terlalu hebat.
Suasananya amat menyentuh jiwa.
Hatiku sangat tersentuh.
Jiwaku lepas ke angkasa.
Fikiranku hanya bersamaNya.


Ping,
Terima kasih.
Kamu sudah mengajar aku terlalu banyak.


Ping,
Salamku untuk semua.
Salamku untuk kamu.


Ping,
Tadi mereka mengatakan,
mereka juga merasakannya.

Ping,
Semoga ada pahala juga buat mu.
Juga buat para murabbi kita.

Rabu, 25 Februari 2009

Din ... Din ... (Salahuddin)

Tunggu dulu Din,
Dengar dulu aku cakap ...

Entah-entah sangkaan kita hanyalah ...
berasal dari ghurur dan ujub yg tersembunyi dalam diri kita.

Entah-entah jelmaan gemuruh marah kita hanyalah ...
berasal dari ketergesa-gesaan kita dalam menanti hasil.

Entah-entah beliakan mata kita hanyalah ...
berasal dari perasaan takabbur dan memandang rendah pada mereka.

Entah-entah kerutan dahi kita hanyalah ...
berasal dari keraguan kita tentang janji-janji Allah swt.

Mereka bukan lagi al-Fateh ...
Bukan juga al-Qassam ...
Bukan juga al-Imam ...
Bukan juga asy-Syahid ...
Bukan Ayyasy ...
Bukan juga asy-Syeikh ...
Bukan juga ar-Rantisi ...
Bahkan sebenarnya ...
mereka inilah engkau.

Kalau engkau nak tau ...
Engkau bukan engkau ...
kalau mereka bukan mereka.

Hahaha ...
sedar diri sikit din ...
Sori ... kasar aku ...
sebab aku bukan engkau.
Walau ...
aku mengharapkan menjadi tentara engkau yg pertama.

Sekali lagi ... engkau kena sedar ...
bahawa aku dan mereka ... (mungkin) ... bukan engkau ...
kalau mereka bukan mereka ...
dan engkau bukan engkau ...
engkau takkan jadi engkau !!!

... tapi ...
(mungkin)
mereka adalah ...
moyang ...
datuk ...
murabbi ...
yang dari mereka ...
akan lahir engkau.


aku yang telah berjanji ...
akan melahirkan tentara untuk engkau,
abu ayyasy

Khamis, 1 Januari 2009

Kage Bunshin No Jutsu.

Assalamualaikum

Adik,
Kali ini ...
izinkan aku pula yg menangis dan merayu.

Maafkan aku ...
andai pernah melakukan kesilapan dan kesalahan.
Maafkan aku ...
andai kekurangan dan kelemahan aku ...
telah menyebabkan ....
apa yg menimpa kalian menimpa kalian.

Adik,
Entah akhir akhir ini ...
perasaan aku yang bercampur baur ...
Antara gembira dan duka ...
Antara rindu dan cinta ...
Antara ... (maaf adik aku tidak mampu mengungkapkannya)

Adik,
Aku yang tidak pernah berfikir tentang keadaan ini.
Sedangkan ...
Aku yang telah selalu menyebutkan kepada kalian.

Adik,
Entah ...
Aku yg dulu selalu berjanji untuk sentiasa meluangkan masa dan diri ...
Kini ...
Entah ...
Aku yang sedang berdoa agar aku terus diistiqamahkan ...

Adik,
Aku yang telah berjanji ...
Dan ...
Aku yang telah dijadikan dengan segala kekurangan dan kelemahan.

Adik,
Aku yang sedang berusaha ...
Untuk selalu mengingatkan kalian ...

Bahawa ...
tatkala Allah sedang menimbangkan untuk membalas ungkapan cinta kita ...
Pasti akan diminta bukti dan hantarannya ...
Semata agar kita terus berjanji untuk terus menyintaiNya ...
Dalam apa jua keadaan ...

Adik,
Tatkala hati hati kita yang telah pernah bersatu dalam cinta ...
Kini salinglah menguatkan ...
Kini salinglah mendoakan ...
Kini salinglah menasihatkan ...
Walau hanya dalam sepotong doa kalian ...
antara kita.

Adik,
Untuk cinta dan rinduku ...
Akan sentiasa hatiku untuk kalian ...
Jangan pernah ragu.

Telah terlalu rindu ...
Cintaku yang semakin mendalam,
Abang